BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 16 Desember 2010

Tak Akan Menjadi Seorang PENGECUT

Malam ini adalah malam minggu yang biasa bagi saya,sama seperti malam minggu yang lainnya tak ada yang namanya jalan-jalan dan ngumpul-ngumpul bareng teman-teman. Hal biasa bagi saya jika menghabiskan malam minggu di rumah,karena saya sudah merasa capek dan ngantuk karena seharian di sibukkan dengan aktifitas di kampus yang bisa di bilangdari pagi sampai magrib di kampus saja.(maklum jadi tukang parkir di kampus,hehehehe….)

Ditemani sebuah lagu yang lirik-liriknya sangat saya sekali dari Craig David berjudul “Insomnia” yang dengan sengaja saya putar berulang-ulang kali tulisan ini saya buat. Kali ini saya ingi bercerita sebuah janji terhadap diri saya sendiri serta cita-cita saya disaat saya hendak melanjutkan kemana saya akan kuliah setelah lulus SMA saat itu.

Januari 2009

Ketika ada pendaftaran SMUT atau Seleksi Masuk Unlam Terpadu sya masih bingung tentang jurusan apa yang saya pilih untuk seleksi tersebut. Sebenarnya saya mempunyai sedikit minat di bidang Teknik Sipil karena di bidang ini dimana dalam bidang ini pasti masih sangat dibutuhkan dimana masih terjadi pembangunan,jadi saya rasa peluang kerja ketika saya lulus dari jurusan tersebut sangat terbuka lebar.

Selain alasan di atas saya masih punya alasan lagi yaitu ingin mewujudkan sebuah cita-cita saya untuk memberi sumbangsih saya pada Indonesia di bidang sepak bola. Tidak dipungkiri lagi saya adalah orang yang sangat ingin memakai baju kebesaran sepak bola Indonesia dengan Lambang Garuda di dada kiri saya dan bermain untuk Indonesia di piala dunia. Akan tetapi itu mungkin tidak akan terwujud bagi saya, karena saya buknlah seorang atlet sepakbola dan tidak akan mungkin menjadi atlet sepakbola karena keterbtasan yang saya miliki.

Akan tetapi saya memiliki janji yang harus saya wujudkan yaitu “walaupun saya tidak bisa menggapapi impian itu,saya harus membantu orang lain yang memiliki mimpi yang sama seperti saya ini” .Ya,saya bercita-cita untuk membantu anak-anak Indonesia mewujudkan mimpinya menjadi pesepakbola handal dan akan menjadi bagian dari Timnas Indonesia suatu saat nanti. Dengan cara saya membangun sebuah Akademi sepakbola dimasa yang akan datang.

Untuk mewujudkan itu saya harus memiliki pekerjaan yang layak dan prospek kedepannya sangat cerah, dan setelah saya pikir-pikir di bidang sipil adalah yang memiliki tempat teratas sesuai dengan kemampuan saya untuk digeluti. Maka malam itu saya tulislah jurusan Teknik Sipil sebagai pilihan saya dalam seleksi masuk unlam terpadu (SMUT) dengan berlandaskan alas an-alasan di atas.

Maret 2009

Pengumuman hasil seleksi dan setelah saya cari-cari nama saya ternyata saya dinyatakan TIDAK LULUS dalam seleksi tersebut. Kecewa dan bersedih pasti ada akan tetapi saya harus bangkit dari kegagalan itu, saya harus berjuang lagi untuk lulus UAN dulu kemudian mencoba peruntungan saya lagi untuk masuk Jurusan Teknik Sipil lewat jalur SNMPTN.

Dan perjuangan tersebut membuahkan hasil ketika saya dinyatakan LULUS UAN dan sebulan kemudian saya juaga dinyatakan LULUS di Universtas Lambung Mangkurat di jurusan TEKNIK SIPIL. Artinya saya sudah maju satu langkah untuk mewujudkan janji dan cita-cita saya.

Memang ini bukan suatu yang benar-benar membuat saya kedepannya akan pasti muah dalam mewujudkan janji itu dan cita-cita itu di masa depan, akan tetapi ini juga adalah salah satu hambatan bagi saya dan saya bisa melewatinya. Yang pasti kedepannya pasti akan banyak rintangan yang lebih besar yang harus saya hadapi dan mungkin saja saya akan terjatuh lagi dan harus bangkit lagi untuk melewatinya dan terus berusaha serta berdoa pada ALLAH SWT untuk meringankan jalan saya mewujudkan semua ini.

Dan janji saya disaat saya gagal saya akan berusaha untuk bangkit lagi untuk semua ini.doakanlah kawan agar semua ini terwujud.

Dan sekali lagi motivasi saya hanya ini. “meski harus mendapatkan kegagalan kita harus TETAP BERUSAHA,karena apabila kita menyerah pada keadaan dan berhenti berusaha tanpa perjuangan kita tidak lebih baik dari seorang PENGECUT”…

Selesai…

Selasa, 14 Desember 2010

GARUDA DI DADAKU

Artikel ini saya tulis setelah menonton sebuah acara talk show di sebuah stasiun televise swasta yang membicarakan kontroversi lambing garuda yang ada di kostum Timnas Sepakbola Indonesia, acara ini berlangsung pada tanggal 14 Desember 2010 dua hari sebelum laga semifinal piala AFF antar Filipina melawan Indonesia.

David Tobing seorang advocat hukum yang saya rasa sangat ahli di bidangnya dan saya tak meragukan itu dengan gamblangnya melakukan gugatan public terhadap Pemerintah, PSSI dan Pihak Nike Indonesia selaku pihak yang mengendorse(mensponsori) kostum Timnas Indonesia. Karena telah melakukan pelanggaran Undang-Undang tentang pemakaian lambang Negara.

Disini saya bukan orang yang kompeten di bidang hukum jadi biarlah mereka yang tahu hukum yang mengurus semua ini. Saya hanya ingin mengeluarkan pendapat dari sudut pandang saya sebagai seorang yang sangat ingin memakai kostun Timnas Indonesia sebagai pemain(Mimpi saya,hehehe) dan juga sebagai masyarakat awawmyang tidak paham dan mengenal jauh tentang hukum yang hanya ingin mendukung Timnas Indonesia.

Kalau tidak salah Timnas Inddonesia telah memakai lambang Garuda sebagai lambang yang ada di kostum Timnas Sepakbola Indonesia sejak tahun 1958, dan saat itu lambang Garuda tidak berada di dada kostum melainkan terletak di tengah-tengah kostum dengan ukuran yang besar. Dengan berganti tahun,sponsor apparel yang menyokong timnas serta turnamen-turnamen yang di ikuti Timnas lambang Garuda tetap ada di kostum Timnas.

Letaknyapun berbeda-beda serta ukuran yang berubah pula, tetapi dengan pola yang sama yaitu pola yang tercantum dalam undang-undang. Dasar dari lambangnya juga berubah-ubah ada yang berdasrkan warna hitam,ada yang berdasarkan warna merah dan ada warna merah putih yang berpola macam-macam.

Sempat seingat saya di tahun 2004 tepatnya pada saat piala Asia di china kostum Timnas kembali dengan lambang Garuda berbentuk besar dan terletak di bagian tengah dari kostum timnas saat itu. Di ilhami dari kostum timnas munculah slogan dari supporter Indonesia yang sangatmenjunjung tinggi lambing garuda yaitu “GARUDA DI DADAKU,GARUDA KEBANGGAANKU”.

Yang saya pertanyakan sekarang kenapa saat sekarang baru ada yang menggugat itu semua,kenapa di saat Timnas sepakbola penampilan serta permainannya sedang bergairang dan meningkat saat ini, kemudian menjelang laga semifinal piala AFF dimana inilah salah satu jalan kita atau Indonesia merebut gelar juara piala AFF untuk pertama kali baru kontroversi ini muncul?

Kenapa tidak di saat Timnas lagi terpuruk? Bukankah kita semua harusnya mendukung mereka (Timnas Indonesia) untuk merbut gelar juara piala AFF kali ini? Siapa yang harus disalahkan? dan siapa pula yang harus menanggung beban moral disini? . Bukankah ini akan membuat sebuah dilemma bagi Timnas yang ingi memberi gelar pelepas lapar prestasi sepakbo;a Indonesia akan tetapi kostum yang mereka kenakan saja ahrus dipermasalahkan.

Akh… biarlah ini menjadi urusan para pembuat Undang-undang dan semua pihak yang terkait untuk mengurusnya. Kita sebagai penonton dan juga supporter Timnas Indonesia hanya bisa berdoa dan terus mendukung Timnas agar menjadi juara. Biarkan Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, Firman Utina, Maman Abdurachman, Markus Haris Maulana dan seluruh pemain Timnas lainnya yang focus dan berjuang dilapangan.

Meskipun nantinya lambang itu harus dilepas dan ditanggalkan di kostum Timnas, Saya yakin Bahwa lambang Garuda sudah ada dan akan selalu bersemayam di dalam dada seluruh pemain dan supporter Timnas Indonesia, karena lambang itu adalah pemersatu kita “BHINEKA TUNGGAL IKA” serta pemberi semangat serta kebanggan bagi kita. “APAPUN YANG TERJADI GARUDA TETAP AKAN SELALU BERSEMAYAM DI DADA KAMI SAMPAI KAMI MATI” . Dan semanagat Garuda itu tak akan pernah pudar kawan.

Maka izinkanlah saya memekikkan sekali lagi kalimat serta nyanian heroik supporter dan pemain Indonesia “GARUDA DI DADAKU, GARUDA KEBANGGAANKU. KU YAKIN HARI INI PASTI MENANG”

Selesai…

Sabtu, 11 Desember 2010

SPESIAL PRESURE FOR SPESIAL PERSON

“dimanapun dirimu berada,cobalah raih kebahagian yang kau inginkan”



Kata-kata itu selalu terngiang di dalam benak saya akhir-akhir ini. Memang harus saya akui bahwa saat ini adalah fase terburuk dalam hidup saya, mulai dari masalah pribadi saya kemudian ada sedikit masalah dalam perjuangan saya dalam menuntut ilmi di jejenang kuliah serta beberapa masalah yang sebenarnya tak seharusnya muncul andai saja saya tak terlalu memikirkannya.



Masalah demi masalah yang muncul itulah yang membuat saya kurang bersemangat dalam setiap aktivitas saya bahkan mempenaruhi mental serta pikiran saya. Bahkan yang lebih parahnya ada sedikit rasa frustasi yang muncul di dalam diri saya, Saya akui sangat sulit membuang semua masalah dan rasa frustasi ini dalam diri saya kali ini.



Entah apa lagi yang harus saya lakukan untuk membuang rasa frustasi dalam diri ini yang bermula dari segala masalah yang terus membebani dan menkan saya akhir-akhir ini. Terkadang saya berpikir kenapa harus ada masalah seperti yang saya hadapi kali ini,bukankah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya? Tapi kenapa saya belum mendapatkan juga jalan keluar itu? Atau sebenarnya masalah yang saya hadapi sekarang memang tak ada jalan keluarnya? Sangat Membingungkan.



Dalam masa-masa tertekan saya ingin sekali mendapatkan sebuah kehangatan dan sedikit motivator yang bisa membantu saya untuk keluar dari keterpurukan ini. Sayangnya saya tak mempunyai itu, dan disaat itulah saya terigat bahwa sumber dari masalah ii adalah karena saya telah mengecewakan kedua orang tua saya dengan nilai akhir semester dua saya. Inilah saat dimana kita sangat tidak mungkin harus melepas sebuah status ahwa kita bukan apa-apa tanpa orang tua kita.



Ya,orang tua kita lah yang sebenarnya orang yang akan member kita semangat, motivasi, kehangatan, dan support yang besar dalam perjalanan hidup kita. Ini saya dapatkan setelah mendengar ucapan dari ibu saya lewat telepon disuatu malam ketika saya sedang berada di saat terendah dalam hidup saya. Beliau berkata kepada saya



“meski kamu sudah membuat kami kecewa, kamu tetap anakku yang selalu ku sayangi dan ku banggakan,berusahalah sebaik mungkin disana,meski kamu sendiri tanpa kami …”



Bam!!!! Seperti sebuah tamparan yang paling keras dimanapun di seluruh dunia ini saya mendapatkannya,air mata tak dapat saya tahan saat itu dan langsung mengucur saat itu dengan derasnya. Semua nasehat beliau selanjutnya terus saya dengarkan dan berusaha saya lakukan. Bahkan menurut saya ada satu permintaan dari mereka yang paling berat harus saya jalanipun saya lakukan yaitu tidak lagi bermain futsal/sepakbola .



Saat ini saya ingin sekali berbicara kepada kedua orang tua saya bahwa saya tak akan lagi mengecewakan mereka..

I LOVE YOU DAD.. I LOVE YOU MOM..



“meski harus mendapatkan kegagalan kita harus TETAP BERUSAHA,karena apabila kita menyerah pada keadaan dan berhenti berusaha tanpa perjuangan kita tidak lebih dari seorang PENGECUT”…



Lakukanlah yang terbaik untuk kedua Orang yang selalu mensupportmu sampai mereka menghadap sang Khalik…