BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 19 Maret 2009

Kado Ultah yang Menyedihkan sekaligus Menyadarkanku.

Senin, 14 Januari 2008,05.45 WITA

Hari ini saya bangun lebih pagi dari biasanya,yap!!hari ini saya berulang tahun ke tujuh belas,swet seventeen kata orang-orang.Setelah cuci muka saya berwudhu untuk shalat subuh.Sehabis shalat saya berdoa semoga saya mendapatkan hal yang lebih baik dari sebelumnya di ulang tahun saya yang ke-17.

Jam tujuh lewat lima menit saya berangkat sekolah dengan sepeda saya,sebenarnya sekolah saya ngak jauh amat dari rumah,tapi saya memang lebih senang naik sepeda daripada jalan kaki.Pagi itu seperti senin-senin yang lalu tetap diadakan upacara bendera di sekolah saya.Tapi bagi saya ini bukan upacara biasa tapi upacara yang sangat membuat saya bersemangat mengikutinya.

"Jarang-jarang ulang tahun saya dirayain pas upacara bendera"gumam saya sambil tersenyum.
(padahal orang_orang pada gak tau kalau saya ulang tahun).

"Teeet"bel berbunyi tepat jam 2 siang,itu arinya sudah saatnya pulang ke rumahku.Tapi sebelum pulang saya di lempari bedak di kepala saya oleh teman-teman,katanya sihucapan selamat ulang tahun,padahal pengen ngerjain aku.Ini pasti teman sebangku saya yang memberitahu kalau saya ulang tahun,jadinya saya harus belepotan bedak deh. Sesampainya di rumah saya langsung berganti pakaian dan bergegas makan bersama Bapak,adik dan tante sya yang kebetulan menginap dari kemaren.Oh ya ibu dan adikku yang paling bungsu lagi pergi berlibur ke rumah nenekku yang ada di Ambon,lama sudah ibuku ngak bertemu nenek jadi beliau pulang ke sana untuk bertemu dengan sanak famili di sana,juga membawa adikku yang sulung yang sedari lahir belum pernah ke sana.

Selesai makan aku langsung tidur siang karena nanti sore aku mau les.Pas azan Magrib aku pulang les dan langsung shalat Magrib di Mushalla dekat rumah,dilanjutkan belajar mengaji dengan guru mengaji saya sampai azan isya.

Sepulangnya dari sana saya langsung makan dengan ayah saya di warung makan,karena ngak ada yang masakin buat saya sekeluarga.Ketika makan saya masih sempat untuk menelpon ibu saya di Ambon untuk sekedar menanyakan kabar dan ingin bicara dengan adik bungsu saya yang paling gendut dan ngegemesin itu.Tapi seperti biasa dia tidak pernah mau bicara dengan siapa saja di telpon,termasuk saya dan Bapak saya.Saya heran padahal biasanya dia senang sekali kalau bicara di telpon/HP,tapi semenjak dia di Ambon dia tidak pernah lagi mau bicara di telpon dengan kami.

Sepulang dari makan malam sya langsung tidur,dan ketiku Azan shubuh ayah saya membangunkan saya dan bercerita kalau baru saja dihubungi dari Ambon kalau Adik saya telah meninggal dunia,padahal dia tidak sakit apa-apa,cuman hanya badannya panas biasa.Sontak saya pun sempat tidak percaya dan tak bisa berdiri setelah mendengarnya.Tapi itu memang terjadi dan saya hanya bisa termenung,serta berusaha menahan air mata yang mau jatuh.

Dalam hati saya berkata "mungkin ini doa saya yang di jawab Allah,dia memberi satu hal yang baik bagi hidup saya.Yaitu pelajaran yang berharga bahwa setiap orang pasti akan kembali padaNya,tidak tau kapan,siapa,di mana,dan dengan cara apa dia mengambil nyawa kita.So, saya harus bersiap-siap dari sekarang mungkin siapa tahu sebentar lagi giliran saya,entah satu jam lagi,satu hari lagi,satu minggu lagi, atau satu tahun lagi.Karena tidak ada yang tahu kapan dia akan meninggal dunia.

0 komentar: